ARTIKEL JURNAL
UPAYA PENGUBAHAN PERSEPSI SISWA TERHADAP BIMBINGAN
KONSELING (BK) MELALUI LAYANAN INFORMASI BAGI SISWA
KELAS VII A SMP NEGERI 1 JAKEN SEMESTER GENAP
TAHUN 2023 / 2024
Oleh : Indrawati, S.Pd
( SMP Negeri 1 Jaken )
Abstrak
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk untuk
mengupayakan
mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling ( BK
) bagi siswa klas
VII A SMP Negeri 1 Jaken semester Genap tahun pelajaran
2023/2024
Penelitian tindakan kelas ini di
laksanakan di SMP Negeri 1 Jaken,
yang terletak di Jl. Jakenan-Jaken Km.6 Ds.
Tegalarum Kec. Jaken Pati Kode Pos 59184, telp. 02954790247.
Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah
dengan memberikan beberapa tindakan pada layanan informasi
. Subyek
penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken
semester Genap tahun
2023/ 2024, yang berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 14
siswa putra dan 16
siswa putri.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa layanan informasi dapat
mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan
Konseling dari
yang kurang baik dan takut untuk datang sendiri (
konsultasi ) menjadi persepsi
terhadap Bimbingan Konseling baik dan menjadi teman bagi
siswa, maka dapat
disimpulkan baik secara teoritik maupun empirik bahwa
melalui layanan
informasi dapat mengupayakan pengubahan persepsi siswa
terhadap Bimbingan
Konseling bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken
semester Genap tahun
2023 / 2024
Kata kunci : Persepsi bimbingan konseling ( BK ) dan
layanan informasi
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Harus diakui bahwa guru merupakan faktor utama dalam
proses
pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikan lengkap dan
canggih, namun bila tidak
ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas maka
mustahil akan
2
menimbulkan proses belajar mengajar yang maksimal. Undang
– Undang No. 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 4 menyatakan
bahwa guru
berkedudukan sebagai tenaga profesional yang berfungsi
untuk meningkatkan
martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan
pendidikan Indonesia.
Tujuan Pendidkan Nasional yang tercantum dalam Undang –
Undang
Sisdiknas Nomer 20 Tahun 2003 adalah :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat
dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangkannya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta
bertanggung jawab ( Diknas, 2004 : 2 )
Untuk mencapai salah satu komponen dari tujuan di atas
yaitu membantu
setiap
individu peserta didik untuk dapat mengembangkan dirinya secara optimal
sesuai dengan bakat, kemampuan, nilai dan keunikan kepribadiannya
bagi
peranannya di masa yang akan datang
Langkah yang ditempuh untuk menanggulangi dan mengatasi
masalah
tersebut maka di setiap sekolah perlu tenaga yang
profesional yaitu adanya
seorang guru pembimbing ( Guru BK ) yang profesional agar
dapat
menyelesaikan
masalah dan dapat memberikan bimbingan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Bimbingan adalah merupakan suatu proses
usaha yang diberikan
oleh
penyuluh pendidikan untuk membantu siswabbaik secara individual maupun
kelompok untuk memahami dirinya, menyesuaikan dengan
lingkungan baik
dalam lingkungan pendidikan atau sekolah agar tercapai
perkembangan yang
3
seoptimal mungkin. Disinilah peran dan fungsi tenaga
bimbingan dan konseling di
suatu lembaga pendidikan.
Kenyatatn yang terjadi di SMP Negeri 1 Jaken sering
timbul persepsi
siswa tentang Bimbingan Konseling. Hal ini terbukti
dengan masih adanya
berbagai
hambatan dalam pelaksanaannya, antara lain disebabkan oleh faktor diri
siswa sendiri.
Soerjono Soekanto ( 2003 : 15 ) disebutkan bahwa masa
remaja
merupakan masa yang penuh dengan kesulitan – kesulitan,
oleh karena itu masa
tersebut
dianggap sebagai masa transisi dari masa kanak – kanak menuju dewasa.
Pada masa ini segala sesuatu masih bersifat mencoba dan
mencari pola yang
sesuaidengan dirinya, meskipun hal itu harus melalui
berbagai kesalahan yang
sering menimbulkan hal – hal yang kurang menyenangkan bagi
remaja itu
maupun
orang lain. Sehingga untuk mencapai perkembangan yang baik harus ada
bimbingan yang terarah dari keluarga maupun lingkungan
sekolahnnya, Dalam
mengatasi permasalhan ini, guru pembimbing akan
mendampingi menyelesaikan
gejolak psikologi siswa di sekolah
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan, maka
dalam
penelitian tindakan kelas ini dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah
dengan layanan informasi dapat mengubah persepsi siswa
terhadap Bimbingan
Konseling bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken
semester Genap tahun
pelajaran 2023 / 2024
4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan atas rumusan masalah di atas, maka tujuan
dilaksanakan
penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Tujuan Umum
Untuk mengupayakan mengubah persepsi sisswa terhadap
Bimbingan
Konseling klas VII SMP Negeri 1 Jaken secara keseluruhan
Tujuan Khusus
Melalui layanan layanan informasi untuk mengupayakan
mengubah
persepsi
siswa terhadap Bimbingan konseling bagi siswa klas VII A SMP Negeri
1 Jaken pada semester gasal tahun pelajaran 2023/2024
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Pengertian Persepsi atau Sikap
Menurut Bimo Walgito ( 2002 : 55 ) persepsi adalah suatu
proses yang
didahui oleh pengindraan, yaitu merupakan proses yang
berujud diterimanya
stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Namun
proses ini tidak berhenti
hanya disitu saja melainkan ke pusat susunan syaraf
pusat, yaitu otak sehingga
terjadilah suatu proses psikolgis sehingga individu
menyadari apa yang ia lihat, ia
dengar dan sebagainya, sehingga ia mempunyai persepsi.
Sedangkan menurut Davidoff dalam ( Jalaluddin Rakhmad,
2003 : 80 )
bahwa persepsi adalah stimulus yang diindera oleh
individu, diorganisir,
5
kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari,
mengerti apa yang
diindira.
Senada dengan dali Gulo ( 2002 : 210 ) persepsi adalah
proses
pengamatan seseorang terhadap segala sesuatu isi
lingkungan dengan
menggunakan indera – indera yang dimilikinya sehingga ia
menjadi sadar
terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungannya.
“Pengertian attitude itu dapat diterjemahkan dengan kata
sikap dan
perasaan
tetapi sikap di mana disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai
dengan
sikap terhadap obyek “ WA Gerungan ( 2000 : 151 ). Sedangkan menurut
pendapat Mar’at ( 2001 ; 9 ) mengartikan bahwa “ Sikap merupakan
produk dari
proses sosialisasi di mana seseorang bereaksi sesuai
dengan rangsangan yang
diterima “. Hal ini selaras dengan pendapat dari WS
Winkel (1977 : 163 ) yang
menterjemahka sikap adalah “ Kecenderungan untuk bereaksi
secara positif (
menerima ) atau secara negatif ( menolak ) terhadap suatu
obyek berdasarkan
suatu penelitian terhadap obyek itu sebagai obyek yang
berharga / baik dan tidak
berharga / tidak baik “.
Berdasar
pendapat tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa persepsi
adalah proses perinterpretasika terhadap sesuatu obyek
yang datang dari luar
dirinya atau lingkungannya sehingga individu menyadari
dan mengerti obyek
tersebut
Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
untuk
mencapai pemahaman diri dan arah diri terutama untuk
membuat penyesuaian
6
maksimalbterhadap
sekolah, rumah tangga dan masyarakat umum ( Djumhur dan
Muh. Surya, 1995 :30 ).
Bimbingan di sini berarti bahwa bimbingan itu merupakan
bantuan
khusus yang diberikan siswa yang bermasalah, agar mereka
dapat memahami,
mengerti
kesulitannya, dan mampu mengatasinya, sehingga dapat tercapaibtujuan
pendidikann yang sesuai dengan tuntutan keadaan
lingkungan sekolah, sekolah
dan keluarga dan masyarakat
Berdasar uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
bimbingan
adalah suatu bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh
seseorang yang
memiliki kemampuan, kepada setiap individu untuk
mengembangkan dirinya,
dalam mencapai kebahagiaan.
Konseling dapat diartikan bantuan yang diberikan kepada
individu dalam
memecahkan masalah kehidupannya dengan cara interview,
cara yang sesuai
dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya
melalui konseling individu akhirnya dapat memecahkan
masalah dengan
kemampuannya sendiri.
Menurut Djumhur dan Muh. Surya ( 1995 : 29 ) konseling
lebih identik
dengan psikoterapi yaitu usaha untuk menolong dan
menggarap individu yang
mengalami kesukaran dan gangguan psikhis yang serius
Sedangkan menurut James.F. Adams dalam djumhur dan
Muh.Surya
(1995 : 29) Konseling adalah suatu pertalian timbal balik
antaradua orang
individu dimana yang seorang ( Konselor ) membantu yang
lain (konseli), supaya
ia lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan
masalah – masalah
hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan waktu yang
akan datang.
7
Menurut SK Mendikbud No. 025 / 0 / 1995 tentang Petunjuk
Tehnik
Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya yang
dimaksud Bimbingan Konseling adalah :
Pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perseorangan maupun
kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal
dalam
bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar dan
bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma – norma yang berlaku
Dengan memperhatikan definisi seperti di atas jelaslah
bahwa konseling
merupakan salah satu tehnik pelayanan dalam bimbingan
secara keseluruhan,
yaitu dengan memberikan bantuan secara individual ( face
to face relationship ).
Menurut Bimo Walgito ( 2002 : 11 ) Penyuluhan adalah
bantuan yang
diberikan pada individu dalam memecahkan masalah
kehidupannya dengan
wawancara, dengan cara – cara yang sesuai dengan keadaan
individu yang
dihadapi untuk kesejahteraan hidupnya.
Hipotesis Tindakan
Dengan layanan informasi dapat mengubah persepsi siswa
terhadap
Bimbingan Konseling bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 1
Jaken semester
gasal tahun pelajaran 20023 /2024
METODOLOGI PENELITIAN
Setting dan Subyek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SMP Negeri
1 Jaken,
yang
terletak di Jl. Jakenan-Jaken Km.6 Ds. Tegalarum Kec. Jaken Pati Kode Pos
59184, telp. 02954790247. Dalam penelitian
ini, peneliti memilih siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken pada semester Genap Tahun
pelajaran 2023/2024. Sebagai subjek penelitian
Siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken berjumlah 30 Siswa.
8
Tehnik dan Alat Pengumpul Data
Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan
data non
tes, yaitu: observasi, dokumentasi, dan wawancara. Alat
pengumpul data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1 Untuk observasi menggunakan alat berbentuk pedoman atau
lembar
observasi/pengamatan.
2 Untuk dokumentasi menggunakan lembar kerja untuk
mencatat dokumen-
dokumen yang diperlukan peneliti, seperti daftar nama,
catatan kejadian sehari
- hari siswa yang menjadi subyek penelitian sebelum
pelaksanaan tindakan.
3. Untuk wawancara menggunakan alat berupa pedoman
wawancara
Valdasi dan Analisa Data
Untuk
mendapatkan data secara valid, maka penelitian tindakan kelas ini
menggunakan triangulasi. Lexy J. Moleong (2002 :178 )
menyatakan bahwa
triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data itu. Data penelitian ini
menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi metode. Triangulasi sumber berarti peneliti
membandingkan data hasil
pengamatan dengan hasil kuesioner. Adapun triangulasi
metode dilakukan dengan
menggunakan tehnik pengumpulan data yang berbeda untuk
mendapatkan yang
sejenis,yaitu
dengan wawancara dan observasi mengenai layanan informasi untuk
mengubah persepsi siswa yang kurang baik terhadap
Bimbingan konseling
menjadi persepsi siswa yang bersahabat atau yang baik
terhadap Bimbingan
9
konseling bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken
semester Genap Tahun
pelajaran 2023 / 2024.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan
tehnik interpretasi. Tehnik ini merupakan suatu kegiatan
menafsirkan fakta fakta
yang diperoleh dari data yang telah diseleksi pada tahap
sebelumnya untuk
selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam tahapan ini
langkah – langkah yang
harus dilakukan penulis adalah melakukan pengamatan atau
observasi dalam
pelaksanaan layanan konseling perorangan, kemudian
penulis membandingkan
dengan sikap siswa selama tidak dilakukan layanan
informasi sehingga penulis
dapat memilih fakta – fakta yang relevan dan yang
terakhir penulis melakukan
penafsiran semua hasil data yang telah dibuat untuk
dihubungkan antara data yang
satu
dengan yang lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh
kemudian menjadi suatu fakta.
HASIL TINDAKAN
Deskripsi Kondisi Awal
Melihat realita yang penulis amati, bahwa di SMP Negeri 1
Jaken
telah disediakan / difasilitasi layanan informasi untuk
mendukung kegiatan belajar
mengajar. Namun layanan informasi ini berjalan dengan
efektif karena belum
adanya pemanfaatan layanan informasi yang sepenuhnya oleh
guru dalam
mendukung perkembangan siswa. Penelitian ini akan
digunakan layanan
informasi untuk mengubah persepsi siswa terhadap
Bimbingan konseling ( BK ).
Siswa yang akan diubah persepsinya terhadap Bimbingan
Konseling ( BK )
melalui layanan informasi adalah siswa kelas VII A di SMP
Negeri 1 Jaken
10
Semester
gasal pada tahun ajaran 2023 / 2024. Dari hasil dokumentasi selama ini
siswa terutama kelas VII masih banyak yang merasa takut
jika dipanggil BK,
kebanyakan mereka beranggapan jika mereka ke ruang BK
akan dikatakan
sebagai siswa yang bermasalah.
Hasil Tindakan 1
Tindakan yang dilakukan dengan menyediakan layanan
informasi di
mana guru membuat informasi mengenai Bimbingan Konseling
dengan tema yang
disukai “ Perlu Curhat datang saja ke BK “
Hasil Tindakan II
Tindakan ke II menghasilkan kesepakatan bahwa :
a.
Siswa tahu bahwa BK perlu bagi siswa
b. Siswa memahami BK untuk tempat mengeluh / curhat akan
persoalan yang ia
hadapi
c.
Siswa mulai berpersepsi berbeda terhadap BK sekalipun belum optimal
Hasil Tindakan III
Tindakan ini masih dengan memberikan layanan informasi
BK dengan
tema yang berbeda pula, Dari tindakan ini menghasilkan
kesimpulan
a.
Siswa memahami perlunya BK bagi dirinya
b. Sikap siswa berubah dan mulai merespon layanan
informasi yang ada
c.
Siswa memahami bahwa BK bukan menakutkan
Hasil Tindakan IV
Tindakan ke IV dilakukan 2 kegiatan. Kegiatan 1 adalah
tindakan
pengamatan terhadap siswa kelas VII A, apakah siswa
mulai membiasakan datang
11
ke BK jika ada permasalahan. Kegiatan ke 2 peneliti
melakukan evaluasi dari
perubahan sikap dan persepsi siswa terhadap BK
PENUTUP
Simpulan
Layanan
informasi yang dilakukan karena persepsi siswa yang kurang
memahami akan pentingnya BK. Selama ini siswa merasa
takut untuk datang ke
BK karena takut kalau dibilang baru kena hukuman atau
siswa yang suka buat
kesalahan. Perilaku siswa yang selama ini takut ke BK
setelah adanya layanan
informasi dan siswa mulai memahami BK, mereka tidak takut
lagi untuk datang
dan berkonsultasi ke BK. Guru Pembimbing berusaha
memberikan layanan
informasi sesuai dengan tema – tema yang disukai oleh
remaja yang masih SMP
dan informasi dibuat lebih menarik untuk siswa. Setiap
tindakan dilakukan dua
kali
kegiatan ( pertemuan ). Tindakan layanan ini dipilih agar dapat lebih intensif
untuk memberikan pemahaman pada siswa dan juga arahan
siswa mengenai
Bimbingan Konseling.
Berdasarkan hipotesis tindakan bahwa layanan informasi
dapat
mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap BK maka
dapat disimpulkan
baik secara teoritik maupun empirik bahwa melalui layanan
informasi dapat
mengubah persepsi siswa terhadap BK pada siswa kelas VII A
SMP Negeri 1
Jaken
semester gasal tahun 2023 / 2024.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan
implikasinya maka
diajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Dapat mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap
BK
12
2. Bagi Teman Sejawat
Menjadi wawasan dan acuan
bagi Penelitian Tindakan
Kelas
selanjutnya.
3. Bagi Sekolah
Penelitian Tindakan Kelas untuk menggunakan layanan
informasi di
sekolah secara efektif untuk menunjang keberhasilan
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 2002. Sosiologi pendidikan, Jakarta : Rineka
Cipta
__________. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka
Cipta
Bimo Walgito, 2002. Psikologi Sosial. Yogyakarta :
Yayasan Penerbit fakultas
Psikhologi UGM
__________.2005. Bimbingan Konseling ( Studi & Karir
) Yogyakarta : Andi
Offset
Dali Gulo,2002. Kamus Psikhologi Umum. Bandung : Tonis
Dewa Ketut Sukardi, 2002. Pengantar Pelaksanaan Program
Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Diknas, 2006. Undang Undang Republik Indonesia No 14 Tahun
2005.Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional
_________,2004. UU No 20 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional
Djumhur, I dan Moh Suryab1995.Bimbingan Konseling di
Sekolah, Bandung :
CV.Ilmu
Jalaludin Rakhmat. 2003. Psikhologi Komunikasi. Bandung
: Remaja Rosda
Karya
Koestoer Partowisastro,H.1999.Dinamika Psikhologi
Sosial. Jakarta : Erlangga
13
Lexy Moleong. 2002. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung : Remaj Rosda
Karya
Mar’at.2001. Sikap Manusia. Perubahan dan Pengukurannya.
Jakarta : Ghalia
Indonesia
Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar – Dasar Bimbingan
dan Konseling. Jakarta
: Departemen Pendidikan Nasional
Siti Rahayu Haditono.1998. Psikhologi Perkembangan.
Yogyakarta : Gajahmada
University Press.
Soerjono Soekanto.2003. Pengendalian Sosial. Jakarta :
Rajawali.