Motivasi Diri

Upaya pengubahan persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling (BK) melalui layanan Informasi bagi siswa kelas VII A TujuanSMP Negeri 1 Jaken

Dipublish pada : Thu, 22 Feb 2024
Oleh : INDRAWATI


Upaya pengubahan persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling (BK) melalui layanan Informasi bagi siswa kelas VII A TujuanSMP Negeri 1 Jaken

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling (BK) bagi siswa kelas VII.

ARTIKEL JURNAL

UPAYA PENGUBAHAN PERSEPSI SISWA TERHADAP BIMBINGAN

KONSELING (BK) MELALUI LAYANAN INFORMASI BAGI SISWA

KELAS VII A SMP NEGERI 1 JAKEN SEMESTER GENAP

TAHUN 2023 / 2024

 

 

 Oleh : Indrawati, S.Pd

  ( SMP Negeri 1 Jaken )

Abstrak

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk untuk mengupayakan

mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling ( BK ) bagi siswa klas

VII A SMP Negeri 1 Jaken semester Genap tahun pelajaran 2023/2024

Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SMP Negeri 1 Jaken,

yang terletak di Jl. Jakenan-Jaken Km.6 Ds. Tegalarum Kec. Jaken Pati Kode Pos 59184, telp. 02954790247.

Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

dengan memberikan beberapa tindakan pada layanan informasi . Subyek

penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken semester Genap tahun

2023/ 2024, yang berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 14 siswa putra dan 16

siswa putri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan informasi dapat

mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling dari

yang kurang baik dan takut untuk datang sendiri ( konsultasi ) menjadi persepsi

terhadap Bimbingan Konseling baik dan menjadi teman bagi siswa, maka dapat

disimpulkan baik secara teoritik maupun empirik bahwa melalui layanan

informasi dapat mengupayakan pengubahan persepsi siswa terhadap Bimbingan

Konseling bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken semester Genap tahun

2023 / 2024

Kata kunci : Persepsi bimbingan konseling ( BK ) dan layanan informasi

 

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Harus diakui bahwa guru merupakan faktor utama dalam proses

pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikan lengkap dan canggih, namun bila tidak

ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas maka mustahil akan


2

menimbulkan proses belajar mengajar yang maksimal. Undang – Undang No. 14

tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 4 menyatakan bahwa guru

berkedudukan sebagai tenaga profesional yang berfungsi untuk meningkatkan

martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan

pendidikan Indonesia.

Tujuan Pendidkan Nasional yang tercantum dalam Undang – Undang

Sisdiknas Nomer 20 Tahun 2003 adalah :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangkannya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab ( Diknas, 2004 : 2 )

Untuk mencapai salah satu komponen dari tujuan di atas yaitu membantu

setiap individu peserta didik untuk dapat mengembangkan dirinya secara optimal

sesuai dengan bakat, kemampuan, nilai dan keunikan kepribadiannya bagi

peranannya di masa yang akan datang

Langkah yang ditempuh untuk menanggulangi dan mengatasi masalah

tersebut maka di setiap sekolah perlu tenaga yang profesional yaitu adanya

seorang guru pembimbing ( Guru BK ) yang profesional agar dapat

menyelesaikan masalah dan dapat memberikan bimbingan untuk mencapai tujuan

yang diharapkan. Bimbingan adalah merupakan suatu proses usaha yang diberikan

oleh penyuluh pendidikan untuk membantu siswabbaik secara individual maupun

kelompok untuk memahami dirinya, menyesuaikan dengan lingkungan baik

dalam lingkungan pendidikan atau sekolah agar tercapai perkembangan yang


3

seoptimal mungkin. Disinilah peran dan fungsi tenaga bimbingan dan konseling di

suatu lembaga pendidikan.

Kenyatatn yang terjadi di SMP Negeri 1 Jaken sering timbul persepsi

siswa tentang Bimbingan Konseling. Hal ini terbukti dengan masih adanya

berbagai hambatan dalam pelaksanaannya, antara lain disebabkan oleh faktor diri

siswa sendiri.

Soerjono Soekanto ( 2003 : 15 ) disebutkan bahwa masa remaja

merupakan masa yang penuh dengan kesulitan – kesulitan, oleh karena itu masa

tersebut dianggap sebagai masa transisi dari masa kanak – kanak menuju dewasa.

Pada masa ini segala sesuatu masih bersifat mencoba dan mencari pola yang

sesuaidengan dirinya, meskipun hal itu harus melalui berbagai kesalahan yang

sering menimbulkan hal – hal yang kurang menyenangkan bagi remaja itu

maupun orang lain. Sehingga untuk mencapai perkembangan yang baik harus ada

bimbingan yang terarah dari keluarga maupun lingkungan sekolahnnya, Dalam

mengatasi permasalhan ini, guru pembimbing akan mendampingi menyelesaikan

gejolak psikologi siswa di sekolah

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah

dengan layanan informasi dapat mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan

Konseling bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken semester Genap tahun

pelajaran 2023 / 2024


4

Tujuan Penelitian

Berdasarkan atas rumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakan

penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

Tujuan Umum

Untuk mengupayakan mengubah persepsi sisswa terhadap Bimbingan

Konseling klas VII SMP Negeri 1 Jaken secara keseluruhan

Tujuan Khusus

Melalui layanan layanan informasi untuk mengupayakan mengubah

persepsi siswa terhadap Bimbingan konseling bagi siswa klas VII A SMP Negeri

1 Jaken pada semester gasal tahun pelajaran 2023/2024

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Pengertian Persepsi atau Sikap

Menurut Bimo Walgito ( 2002 : 55 ) persepsi adalah suatu proses yang

didahui oleh pengindraan, yaitu merupakan proses yang berujud diterimanya

stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Namun proses ini tidak berhenti

hanya disitu saja melainkan ke pusat susunan syaraf pusat, yaitu otak sehingga

terjadilah suatu proses psikolgis sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, ia

dengar dan sebagainya, sehingga ia mempunyai persepsi.

Sedangkan menurut Davidoff dalam ( Jalaluddin Rakhmad, 2003 : 80 )

bahwa persepsi adalah stimulus yang diindera oleh individu, diorganisir,


5

kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti apa yang

diindira.

Senada dengan dali Gulo ( 2002 : 210 ) persepsi adalah proses

pengamatan seseorang terhadap segala sesuatu isi lingkungan dengan

menggunakan indera – indera yang dimilikinya sehingga ia menjadi sadar

terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungannya.

“Pengertian attitude itu dapat diterjemahkan dengan kata sikap dan

perasaan tetapi sikap di mana disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai

dengan sikap terhadap obyek “ WA Gerungan ( 2000 : 151 ). Sedangkan menurut

pendapat Mar’at ( 2001 ; 9 ) mengartikan bahwa “ Sikap merupakan produk dari

proses sosialisasi di mana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang

diterima “. Hal ini selaras dengan pendapat dari WS Winkel (1977 : 163 ) yang

menterjemahka sikap adalah “ Kecenderungan untuk bereaksi secara positif (

menerima ) atau secara negatif ( menolak ) terhadap suatu obyek berdasarkan

suatu penelitian terhadap obyek itu sebagai obyek yang berharga / baik dan tidak

berharga / tidak baik “.

Berdasar pendapat tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa persepsi

adalah proses perinterpretasika terhadap sesuatu obyek yang datang dari luar

dirinya atau lingkungannya sehingga individu menyadari dan mengerti obyek

tersebut

Pengertian Bimbingan Konseling

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk

mencapai pemahaman diri dan arah diri terutama untuk membuat penyesuaian


6

maksimalbterhadap sekolah, rumah tangga dan masyarakat umum ( Djumhur dan

Muh. Surya, 1995 :30 ).

Bimbingan di sini berarti bahwa bimbingan itu merupakan bantuan

khusus yang diberikan siswa yang bermasalah, agar mereka dapat memahami,

mengerti kesulitannya, dan mampu mengatasinya, sehingga dapat tercapaibtujuan

pendidikann yang sesuai dengan tuntutan keadaan lingkungan sekolah, sekolah

dan keluarga dan masyarakat

Berdasar uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan

adalah suatu bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang

memiliki kemampuan, kepada setiap individu untuk mengembangkan dirinya,

dalam mencapai kebahagiaan.

Konseling dapat diartikan bantuan yang diberikan kepada individu dalam

memecahkan masalah kehidupannya dengan cara interview, cara yang sesuai

dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya

melalui konseling individu akhirnya dapat memecahkan masalah dengan

kemampuannya sendiri.

Menurut Djumhur dan Muh. Surya ( 1995 : 29 ) konseling lebih identik

dengan psikoterapi yaitu usaha untuk menolong dan menggarap individu yang

mengalami kesukaran dan gangguan psikhis yang serius

Sedangkan menurut James.F. Adams dalam djumhur dan Muh.Surya

(1995 : 29) Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antaradua orang

individu dimana yang seorang ( Konselor ) membantu yang lain (konseli), supaya

ia lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah – masalah

hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan waktu yang akan datang.


7

Menurut SK Mendikbud No. 025 / 0 / 1995 tentang Petunjuk Tehnik

Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang

dimaksud Bimbingan Konseling adalah :

Pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perseorangan maupun

kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam

bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan

bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan

pendukung berdasarkan norma – norma yang berlaku

Dengan memperhatikan definisi seperti di atas jelaslah bahwa konseling

merupakan salah satu tehnik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan,

yaitu dengan memberikan bantuan secara individual ( face to face relationship ).

Menurut Bimo Walgito ( 2002 : 11 ) Penyuluhan adalah bantuan yang

diberikan pada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan

wawancara, dengan cara – cara yang sesuai dengan keadaan individu yang

dihadapi untuk kesejahteraan hidupnya.

Hipotesis Tindakan

Dengan layanan informasi dapat mengubah persepsi siswa terhadap

Bimbingan Konseling bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken semester

gasal tahun pelajaran 20023 /2024

METODOLOGI PENELITIAN

Setting dan Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SMP Negeri 1 Jaken,

yang terletak di Jl. Jakenan-Jaken Km.6 Ds. Tegalarum Kec. Jaken Pati Kode Pos 59184, telp. 02954790247. Dalam penelitian ini, peneliti memilih siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken pada semester Genap Tahun pelajaran 2023/2024. Sebagai subjek penelitian  Siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken berjumlah 30  Siswa.


8

Tehnik dan Alat Pengumpul Data

Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data non

tes, yaitu: observasi, dokumentasi, dan wawancara. Alat pengumpul data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1 Untuk observasi menggunakan alat berbentuk pedoman atau lembar

observasi/pengamatan.

2 Untuk dokumentasi menggunakan lembar kerja untuk mencatat dokumen-

dokumen yang diperlukan peneliti, seperti daftar nama, catatan kejadian sehari

- hari siswa yang menjadi subyek penelitian sebelum pelaksanaan tindakan.

3. Untuk wawancara menggunakan alat berupa pedoman wawancara

Valdasi dan Analisa Data

Untuk mendapatkan data secara valid, maka penelitian tindakan kelas ini

menggunakan triangulasi. Lexy J. Moleong (2002 :178 ) menyatakan bahwa

triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain di luar data itu. Data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan

triangulasi metode. Triangulasi sumber berarti peneliti membandingkan data hasil

pengamatan dengan hasil kuesioner. Adapun triangulasi metode dilakukan dengan

menggunakan tehnik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan yang

sejenis,yaitu dengan wawancara dan observasi mengenai layanan informasi untuk

mengubah persepsi siswa yang kurang baik terhadap Bimbingan konseling

menjadi persepsi siswa yang bersahabat atau yang baik terhadap Bimbingan


9

konseling bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jaken semester Genap Tahun

pelajaran 2023 / 2024.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

tehnik interpretasi. Tehnik ini merupakan suatu kegiatan menafsirkan fakta fakta

yang diperoleh dari data yang telah diseleksi pada tahap sebelumnya untuk

selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam tahapan ini langkah – langkah yang

harus dilakukan penulis adalah melakukan pengamatan atau observasi dalam

pelaksanaan layanan konseling perorangan, kemudian penulis membandingkan

dengan sikap siswa selama tidak dilakukan layanan informasi sehingga penulis

dapat memilih fakta – fakta yang relevan dan yang terakhir penulis melakukan

penafsiran semua hasil data yang telah dibuat untuk dihubungkan antara data yang

satu dengan yang lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh

kemudian menjadi suatu fakta.

HASIL TINDAKAN

Deskripsi Kondisi Awal

Melihat realita yang penulis amati, bahwa di SMP Negeri 1 Jaken

telah disediakan / difasilitasi layanan informasi untuk mendukung kegiatan belajar

mengajar. Namun layanan informasi ini berjalan dengan efektif karena belum

adanya pemanfaatan layanan informasi yang sepenuhnya oleh guru dalam

mendukung perkembangan siswa. Penelitian ini akan digunakan layanan

informasi untuk mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan konseling ( BK ).

Siswa yang akan diubah persepsinya terhadap Bimbingan Konseling ( BK )

melalui layanan informasi adalah siswa kelas VII A di SMP Negeri 1 Jaken


10

Semester gasal pada tahun ajaran 2023 / 2024. Dari hasil dokumentasi selama ini

siswa terutama kelas VII masih banyak yang merasa takut jika dipanggil BK,

kebanyakan mereka beranggapan jika mereka ke ruang BK akan dikatakan

sebagai siswa yang bermasalah.

Hasil Tindakan 1

Tindakan yang dilakukan dengan menyediakan layanan informasi di

mana guru membuat informasi mengenai Bimbingan Konseling dengan tema yang

disukai “ Perlu Curhat datang saja ke BK “

Hasil Tindakan II

Tindakan ke II menghasilkan kesepakatan bahwa :

a. Siswa tahu bahwa BK perlu bagi siswa

b. Siswa memahami BK untuk tempat mengeluh / curhat akan persoalan yang ia

hadapi

c. Siswa mulai berpersepsi berbeda terhadap BK sekalipun belum optimal

Hasil Tindakan III

Tindakan ini masih dengan memberikan layanan informasi BK dengan

tema yang berbeda pula, Dari tindakan ini menghasilkan kesimpulan

a. Siswa memahami perlunya BK bagi dirinya

b. Sikap siswa berubah dan mulai merespon layanan informasi yang ada

c. Siswa memahami bahwa BK bukan menakutkan

Hasil Tindakan IV

Tindakan ke IV dilakukan 2 kegiatan. Kegiatan 1 adalah tindakan

pengamatan terhadap siswa kelas VII A, apakah siswa mulai membiasakan datang


11

ke BK jika ada permasalahan. Kegiatan ke 2 peneliti melakukan evaluasi dari

perubahan sikap dan persepsi siswa terhadap BK

PENUTUP

Simpulan

Layanan informasi yang dilakukan karena persepsi siswa yang kurang

memahami akan pentingnya BK. Selama ini siswa merasa takut untuk datang ke

BK karena takut kalau dibilang baru kena hukuman atau siswa yang suka buat

kesalahan. Perilaku siswa yang selama ini takut ke BK setelah adanya layanan

informasi dan siswa mulai memahami BK, mereka tidak takut lagi untuk datang

dan berkonsultasi ke BK. Guru Pembimbing berusaha memberikan layanan

informasi sesuai dengan tema – tema yang disukai oleh remaja yang masih SMP

dan informasi dibuat lebih menarik untuk siswa. Setiap tindakan dilakukan dua

kali kegiatan ( pertemuan ). Tindakan layanan ini dipilih agar dapat lebih intensif

untuk memberikan pemahaman pada siswa dan juga arahan siswa mengenai

Bimbingan Konseling.

Berdasarkan hipotesis tindakan bahwa layanan informasi dapat

mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap BK maka dapat disimpulkan

baik secara teoritik maupun empirik bahwa melalui layanan informasi dapat

mengubah persepsi siswa terhadap BK pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1

Jaken semester gasal tahun 2023 / 2024.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan implikasinya maka

diajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Dapat mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap BK


12

2. Bagi Teman Sejawat

Menjadi wawasan dan acuan bagi Penelitian Tindakan Kelas

selanjutnya.

3. Bagi Sekolah

Penelitian Tindakan Kelas untuk menggunakan layanan informasi di

sekolah secara efektif untuk menunjang keberhasilan belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 2002. Sosiologi pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta

__________. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Bimo Walgito, 2002. Psikologi Sosial. Yogyakarta : Yayasan Penerbit fakultas

Psikhologi UGM

__________.2005. Bimbingan Konseling ( Studi & Karir ) Yogyakarta : Andi

Offset

Dali Gulo,2002. Kamus Psikhologi Umum. Bandung : Tonis

Dewa Ketut Sukardi, 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Diknas, 2006. Undang Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005.Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional

_________,2004. UU No 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional

Djumhur, I dan Moh Suryab1995.Bimbingan Konseling di Sekolah, Bandung :

CV.Ilmu

Jalaludin Rakhmat. 2003. Psikhologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda

Karya

Koestoer Partowisastro,H.1999.Dinamika Psikhologi Sosial. Jakarta : Erlangga


13

Lexy Moleong. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaj Rosda

Karya

Mar’at.2001. Sikap Manusia. Perubahan dan Pengukurannya. Jakarta : Ghalia

Indonesia

Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta

: Departemen Pendidikan Nasional

Siti Rahayu Haditono.1998. Psikhologi Perkembangan. Yogyakarta : Gajahmada

University Press.

Soerjono Soekanto.2003. Pengendalian Sosial. Jakarta : Rajawali.